Translate
Rabu, 27 November 2013
Sabtu, 23 November 2013
KISAH ROMLAH RAIHAN (Tukang Bubur Naik Haji) part 1
Sebelum
kisah ini dimulai, sebagai penulis gue gak punya maksud apapun untuk membuat
cerita ini. Ini hanya sebagai ungkapan rasa kecewa atas kisah yang tak sesuai
harapan. Ini hanyalah bentuk khayalan dari gue dan temen gue, Melina. Semoga menghibur…
“Halo,
Romlah. Aku akan jemput kamu siang ini. Kita akan Fitting baju pengantin” Ucap Fahmi langsung tanpa basa-basi. “Tapi
hari ini Saya kedatangan tamu. Bisa kita undur?” Romlah mencoba menolak. Sampai
saat ini dia belum yakin akan keputusannya untuk menikah namun juga enggan
untuk menolak semua ini. “Tapi aku sudah buat janji” Fahmi terus memaksa. Namun
karena tamu yang akan datang adalah saudaranya, Romlah tetap tidak bisa.
“Baiklah
klo begitu. Besok aku akan buat janji lagi. Namun kali ini kamu tidak boleh
menolak” Fahmi akhirnya mengalah. Hari ini Romlah kedatangan kakak sepupu yang
akan menitipkan anaknya untuk tinggal bersama Romlah. Mereka harus pindah ke
Jerman, namun sang anak tidak mau mengikuti orang tuanya.
“Makasih
ya kamu udah mau bantu kita untuk menjaga ZeeZee” Ibu ZeeZee merupakan kakak
sepupu Romlah, dia tidak tega bila harus meninggalkan ZeeZee sendirian di
Jakarta. Oleh karena itu, dia menitipkan ZeeZee pada Romlah yang dia tahu kini
tinggal sendiri. “Gak Kenapa-kenapa kok, mba. Aku malah seneng jadi ada yang
nemenin.” Romlah tersenyum menyambut mereka. “ZeeZee kamu gak boleh nakal. Harus
nurut apa kata tante Romlah” ZeeZee yang hanya terdiam sejak masuk rumah Romlah
hanya mengangguk menanggapi perkataan Papanya.
Setelah
kedua orang tua ZeeZee pamit, ZeeZee mendatangi Romlah yang masih berdiri di
teras rumah. “Tante, aku tinggal di apartement aja ya.” ZeeZee memasang wajah
memelas. Sepertinya dia tidak nyaman bila harus hidup menumpang. “Kenapa Zee?
Kamu kan bisa tinggal disini aja. Sekalian nemenin tante kan. Kamu kan tahu om
Oji lagi di Aussie jadi tante tinggal berdua bareng Romi. Kan kalau ada kamu
jadi rame.” Romlah mencoba menjelaskan sambil tersenyum. Dia tahu tak mudah
bagi ZeeZee untuk menerima ini semua, namun ada hal lain yang tak diketahui
Romlah. “Tapi kan tan…” ZeeZee tetap berusaha memohon namun Romlah tetap pada
pendiriannya. Tidak mungkin dia melepas ZeeZee begitu saja sedangkan orang tua
ZeeZee sudah menitipkan semua pada Romlah.
“Mungkin
alangkah lebih baik kamu coba dulu untuk tinggal disini. Kedepannya kita liat
lagi” Romlah mencoba bijaksana. Dia tahu anak seumur ZeeZee akan sulit
dikendalikan bila diberikan peraturan yang terlalu ketat. Dengan muka kecewa
ZeeZee langsung menuju kamar yang telah disediakan. “Mana mungkin gue bisa
tahan hidup ama tante Romlah. Dia kan orangnya cerewet, suka ngatur. Bisa kacau
hidup gue. Gimana ya caranya bisa pindah dari sini?” ZeeZee terus berpikir
keras. Sedangkan di tempat lain Romlahpun tampak berpikir keras. Bukan memikirkan
ZeeZee namun memikirkan keputusannya. Semuanya sudah rapi tinggal pelaksanaan,
akankah semua harus ia akhiri atau melanjutkan apapun yang terjadi. Romlah dilema.
“Raihan,
kenapa sih kamu tinggalin aku? Andai kamu yang hendak menikahiku mungkin aku
gak akan merasakan semua ini. Pasti aku akan melalui persiapan ini dengan
senang hati, bukan dengan perasaan tertekan seperti ini.” Romlah tampak masih
menyesali semua yang terjadi. Dia tahu kalau apapun yang terjadi sudah menjadi
kehendak Allah SWT namun andai dia bisa memohon mungkin hanya Raihan nama yang
dia sebut dalam doa agar menjadi imam dalam hidupnya. “Raihan, klo kamu memang
jodoh aku, aku mohon kembalilah untukku. Walau sekuat apapun aku mencoba
melupakanmu, kuakui aku tak mampu sedikitpun melupakanmu. Kali ini aku mohon, selamatkan
aku dari semua ini.” Tanpa terasa air mata Romlah mengalir dengan deras. Sebanyak
apapun air mata yang Romlah berikan, Raihan tak kunjung kembali.
***
Hari
ini Romlah memenuhi janjinya untuk fitting
baju pengantin bersama Fahmi. Fahmi yang datang lebih cepat dari waktu yang
dijanjikan terpaksa harus menunggu Romlah yang sedang merapikan diri. Disaat itu,
ZeeZee yang baru pulang sekolah menemui Fahmi di teras rumah. “Om ini pacarnya
tante Romlah ya?” ZeeZee mencoba membuka percakapan. “Iya. Kamu keponakannya
tante Romlah yang sekarang tinggal disini ya?” Fahmi mecoba ramah pada ZeeZee
walau sebagai psikolog dia tahu tak dapat balasan yang sama. “Iya. Kenapa?”
Jutek merupakan salah satu sifat ZeeZee yang paling menonjol. Dia tak dapat
menyembunyikan rasa yang ada dihati. Sesungguhnya sifat ini sama denga sifat
Romlah. “Kamu cantik” Fahmi mencoba mencairkan suasana.
“Gak
usah sok care deh. Om pikir aku gak
tau apa yang om pikirin? Gak usah sok baik didepan aku.” ZeeZee semakin
menunjukan rasa ketidaksukaannya pada Fahmi. Dia tak tahu apa sebab pasti, namun
dia yakin lelaki dihadapanya ini bukan orang yang baik untuk tante Romlah. Tanpa
mereka sadari Romlah sudah berada didekat mereka. “Zee, kamu udah pulang? Oh iya
tante mau pergi sebentar kamu gak kenapa-kenapa kan tante tinggal?” ucap Romlah
sambil mengusap kepala ZeeZee. “Gak kenapa-kenapa kok, tan. Santai aja.” ZeeZee
dengan langkah santai masuk kedalam rumah meninggalkan Romlah dan Fahmi. “Yaudah
kita berangkat yuk.”
Ketika
memasuki rumah, ZeeZee merasakan ada sesuatu yang salah. Entah mengapa dia
merasa tak ada cinta diantara Romlah dan Fahmi. Mungkin lebih tepatnya cinta
Romlah untuk Fahmi. Tatapan mata tentu tak mampu membohongi. Seketika melewati
ruang kerja Romlah, ZeeZee penasaran dengan semua yang dia rasakan. “Semua
harus gue selidikin sebelum terlambat. Kasian tante Romlah klo sampai harus
gagal lagi.” Dengan hati-hati ZeeZee memasuki ruang kerja Romlah. Setelah menyapu
semua sudut ruangan dengan tatapan mata tajamnya, ZeeZee menemukan sesuatu yang
aneh. Di meja kerja Romlah terdapat foto laki-laki, namun dapat dengan jelas
dia pastikan itu bukan Fahmi. Lalu siapakah dia?
***
Setelah tiba di mall, Romlah dan Fahmi langsung menuju
butik tempat mereka akan melakukan fitting.
Ketika hendak memasuki butik, tanpa sengaja mereka menabrak seseorang. “Maaf,
Pak. Saya tidak sengaja”. Dengan perasaan bersalah, Romlah meminta maaf
berkali-kali. ”Tidak kenapa-kenapa kok. Justru saya yang tidak melihat.” Dengan
senyum yang mengembang Romlah menatap laki-laki yang baru saja ditabraknya. Seketika
senyumnya berubah. Wajahnya menjadi tegang. “Raihan….” Laki-laki yang dipanggil
Romlah dengan Raihan hanya menatap kaku. Romlah dan Raihan hanya bertatapan
tanpa mampu berkata. Fahmi yang menyadari kejadian ini mencoba menyadarkan
Romlah. Dia menggenggam tangan Romlah. “Sayang, Kamu gak kenapa-kenapa kan?”
Ditatapnya Raihan dengan tatapan sinis.
Raihan
yang menyadari gengaman tangan dan tatapan sinis Fahmi merasa bersalah. Ditengah
suasana tegang antara mereka bertiga, muncul seorang gadis secara tiba-tiba
memeluk Raihan. “Papa, maaf ya nunggunya lama. Tadi toiletnya ngantri.” Gadis
yang tak tahu apa-apa ini heran. “Pap, Papa gak kenapa-kenapa kan?” Dengan panik
dia memegang wajah Raihan. “Papa gak kenapa-kenapa kok, Irene. Yuk kita pulang.”
Raihan yang tersadar langsung menarik tangan Irene untuk meninggalkan Romlah
dan Fahmi.
Siapakah
Irene dalam hidup Raihan? Bagaimana dengan kisah Romlah dan Fahmi selanjutnya?
Akankah Raihan kembali kedalam hidup Romlah? Stay tune.. *kecupbasah
Sabtu, 16 November 2013
Happy Birthday NOVA SORAYA
Happy
birthday to you.. happy birthday to you..
happy
birthday.. happy birthday.. happy birthday
to you *nyanyipaketoa
Selamat ulang tahun teh
Nova ku sayang.. semoga tahun ini menjadi lebih baik.. semakin semakin semakin
semakin… doa terbaik menyertaimu selalu… bingung mau bilang apa lagi.. pokoknya
SELAMAT ULANG TAHUN.. I Love You So Much.. More More n More..
Makasih ya teh..
makasih atas semua penerimaan yg teteh berikan… makasih atas semua kepercayaan
yg teteh kasih.. makasih atas semua keterbukaan yg teteh tunjukan.. makasih
atas semuanya.. makasih.. makasih.. makasih… *bungkuk90”
aku sayang banget sama teteh.. *kecups
Aku juga mau buat
pengakuan dosa *naikan2jari
Sebenarnya yg buat akun
haters itu aku sama Melina.. ini semua kami lakuin buat ngerjain teteh dihari
ulang tahun.. Maaf *salim.. kami gak punya maksud apapun dalam hal ini.. semua
kami lakuin dalam rangka memberikan kesan yg beda dihari jadi teteh.. *senyum
Masalah aku ama Melina
juga gak ada.. sebenarnya kami gak berantem.. itu juga cuma settingan.. makanya
kami mention ke teteh.. kami Cuma mau bikin teteh tambah pusing aja.. sumpah
ini juga gak bermaksud apapun.. sekali lagi maaf *salim
Masalah dm juga kami
sengaja buat.. sungguh itu bukan dari hati.. hanya ingin menambah semarak aja..
hehhehe
Jadi apapun yang
belakangan ini terjadi, semua itu ulah kami.. settingan kami.. kami juga jago
kan aktingnya.. hehehehhe *peace
Untuk menebus semuanya,
aku janji bakal ngelakuin apapun.. maaf kan kami.. maaf.. maaf… maaf…
*SenyumManisTanpaGulaBiang
Maaf aku gak bisa
dateng langsung.. ada hal-hal yang harus diurus.. tapi aku janji bakal bilang
maaf langsung ke teteh mengenai hal ini.. bakal ngucapin langsung selamat ulang
tahun ke teteh… tunggu kedatangan sayaaaaa…. *nyengirkuda
Sekali lagi…
SELAMAT
ULANG TAHUN TEH NOVAAAAAA….
*jogetcaesar
*jogetgaspol *jogetpatah2
Langganan:
Postingan (Atom)