Translate

Senin, 29 Oktober 2018

CorneLovers Goes To Bandung

"Apapun yang membuatmu tersenyum, simpanlah itu selamanya..." - Cornelia Agatha
Instagram @cornelovers

 Pertengahan Oktober 2018, seperti biasa kami berkumpul sekedar berseda gurau melepas penat dari rutinitas masing-masing. Menghabiskan waktu bersama menjadi salah satu cara agar kami tetap "normal" ditengah hiruk pikuk kota Jakarta. Tawa lepas hingga air mata bahagia membawa kami pada kebahagiaan yang hakiki, tulus dari hati.

Udah kayak mau nulis berita online belum nih?? hihihihihi Jangan serius-serius ah ntar cepet keriput.😂

Mengenai Bandung, kita emang udah punya rencana dari jauh-jauh hari untuk mengunjungi kota kembang ini. Bukan tanpa alasan, jarak yang dekat dan memang lagi hits banget membuat kita memilih Bandung sebagai kota pertama yang CorneLovers singgahi (Kode keras biar banyak kota lagi yang didatengin! 😝). Oh iya, selain itu di Bandung kita juga mengunjungi saudara CL loh!!

Lalu, Kenapa sih harus tanggal 27 Oktober 2018? Waaaahhh klo ini mah panjang banget ceritanya, shaaaayyyy! Gak deh! Tanggal tersebut dipilih karena memang kita harus menyesuaikan semua jadwal saudara CL. Ada beberapa jadwal yang emang gak bisa lagi diganggu gugat, ada beberapa jadwal yang harus dijadwal ulang untuk menyesuaikannya. Semua butuh pengorbanan, ITU PASTI!💪💪💪

Kebetulan salah satu saudara dari CL ada yang masih menempuh pendidikan untuk jenjang kariernya yang memang baru selesai di tanggal 25 Oktober 2018 kemarin (Sstttt sekarang sudah menjadi ibu MGR loh!), lalu juga ada yang menghabiskan liburan ke Jepang pada awal Oktober (Denger-denger sih ini melepas penat untuk memasuki kehidupan baru dengan jenjang karier yang lebih), lalu juga ada yang harus menyesuaikan jadwal resmi mereka dari kantor untuk bisa berlibur bersama (Terimakasih banyak atas "panjatan"nya). 🙏🙏



Trus apa yang CL lakukan di Bandung?? 🤔
Mau tau banget apa mau tau ajahh??😉

Sekitar jam 11.00 WIB, kita semua tiba di Taman Begonia. Tanpa komado, semua langsung menyerbu untuk berfoto. Kekuatan Hengpong jadul bener-bener berjalan dengan baik. Instagrammable banget sih ini taman! Beberapa sudut disediakan sesuai dengan tema, salah satunya Halloween yang memang sebentar lagi hadir. Ada juga sayur-sayuran segar yang rasanya pengen langsung dimasak aja. (Yang pasti bagian ini bukan gue!)


 



Disini kami juga bertemu saudara CL yang sudah menunggu dari jam 09.00 WIB. Maap ya, bal, klo harus nunggu lama. Lumayan kan lu bisa cuci mata ama turis lokal. Hehehehehhe

Lagi asyik-asyik berpose, cacing dalam perut mengadakan konser dadakan! Bener-bener bukan timing yang tepat, gak sabaran banget emang! Akhirnya kami memutuskan untuk berpindah tempat demi kelangsungan perut yang hakiki.



Jam 13.00 kami sudah sampai di Floating Market yang ternyata hanya berjarak selemparan batu (Sumpah ini lebay! Tapi emang deket banget sih, AC mobil aja belum berasa kayaknya!). Kali ini bukan tempat foto yang diserbu, kami memilih untuk langsung menuju pasar terapung untuk menyicipi jajanan yang telah tersedia.
FYI, kalian harus menukarkan uang dengan koin di kasir untuk berbelanja disini. Harganya sih cukup bervariasi, tapi mungkin sekitar 10.000 hingga 35.000. Jangan cari nasi, nanti gak ketemu! Yeaahh, nasi akan jadi barang langka disini. Karena emang isinya cuma semacam cemilan, mulai dari cilok, sate, bakso cuangki, gorengan, dan berbagai es yang seger banget. Pemandangan danau yang asri juga bakalan memanjakan mata kalian yang sibuk mengisi tenaga.



Setelah sibuk berwisata kuliner namun ternyata tidak juga kenyang, kami bertukar tempat ke sebuah tempat makan yang katanya tempat "Temen Kak Flo". Eh tapi sebelum itu, tetep foto menjadi aktivitas wajib yang harus dilakukan.


Tempat "Temen Kak Flo" ini cukup jauh karena emang sudah ada di Kota Bandung. Kami sempat terkena macet yang ternyata membuat sadar bahwa Jakarta punya teman untuk hal ini. Walau memang gak separah ibu tiri eh ibu kota.

Saat lagi asik bawa-bawa kado, tiba-tiba ada yang teriak kecil ke arah gue "Lempeng aja, mbak." Seketika gue langsung nengok dan ternyata dia salah satu saudara CL Bandung lainnya. Pantesan pas masuk tadi orang-orang yang berdiri didepan menyambut gue dengan kalimat "SELAMAT DATANG CORNELOVERS", berasa presiden gitu. Hahahaha. FYI, tempat makan ini adalah tempat kerja salah satu saudara CL. Ya mungkin emang kalau dia gak bisa datengin kita, kenapa enggak kita yang datengin dia. Intinya mah kebersamaan!


Setelah melepas rindu dan makan, acara puncak dari semua rangkaian acara hari ini pun dilaksanakan.
TUKAR KADO DAN DOORPRIZE!!!
Gue gak tau gimana, tapi emang kado maupun doorprize yang didapet itu kayak semacam kode alam. Ada yang dapet baju kebaya dan kain, mungkin dia disuruh nikah. Ada yang dapet tas, disuruh lebih giat belajar. Ada yang dpt celengan dan isinya, disuruh nabung FIX! Ada yang dapet pigura, mungkin disuruh manjang foto CL di kantor baru. Masih banyak lagi yang tanpa disadari memang hal yang dibutuhkan.



Tawa tak lepas dari kami seharian ini, apalagi kami bersyukur Tuhan bener-benar merestui acara ini karena seharian tanpa hujan dan panas yang menyengat. Hujan Bandung menyambut kami justru setelah kami siap menyantap makan di tempat makan CL. Puji Tuhan, Alhamdulillah.


Tak kenal lelah memang menjadi salah satu motto CorneLovers. Perut sudah kenyang namun tangan belum membawa tentengan. Tempat selanjutnya yang diserbu adalah tempat pembelian oleh-oleh. Para ibu-ibu bener-bener memuaskan hasrat berbelanjannya disini. Semua bahagia, Semua senang. Perut kenyang, hatipun riang.

Terimakasih kepada panitia yang sudah membuat acara ini sehingga berjalan dengan lancar. Terimakasih untuk semua yang sudah menyempatkan waktu ditengah kesibukannya masing-masing. Terimakasih untuk yang selalu mendoakan kami selama perjalanan, semoga setelah ini kita bisa berkumpul semua.

The last but not the least, Terimakasih Kak Lia yang selalu memantau kami selama perjalanan. Perhatian Kak Lia sungguh membuat kami bahagia. WE LOVE YOU, KAK!!!!!!😘😘😘
"We're not just a group but we're bound to be family. Quality over quantity." - Mei CorneLovers

Yang tak kan terlupakan:

                                                              











Rabu, 26 September 2018

Cornelia Agatha X #StopChildAbuse

"Karena setiap anak yang kita temui adalah anak-anak kita juga" - Cornelia Agatha

Buru-buru ketemu kak Lia untuk daftar jadi kakaknya Makayla dan Tristan.
Maaf nih, Sil!!! Menurut UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 1 ayat 1 "Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.". So, coba diliat dulu itu KTP dan mohon diitung tahunnya ya, Shaaaayyyy!!!
*BerjalanLunglai *PulangKeRumah

OK! Abaikan pertikaian dua makhluk dalam diri saya itu. Ngomongin tentang anak ataupun perlindungan anak, saat ini jelas sudah bukan lagi hanya ranah kepolisian, dinas sosial ataupun pihak hukum lainnya, ada tanggung jawab yang juga dipikul oleh kita sebagai manusia dewasa yang lebih bisa bertindak. Gak sedikit orang bersimpati akan setiap kasus yang menimpa anak-anak di negeri ini. Banyak yang bertanya "Apa yang harus kita lakukan?", terus bertanya sampai akhirnya gak ada yang kita lakukan. 🙈🙈

Beda halnya sama kakak kita satu ini, Cornelia Agatha a.k.a kak Lia. Banyak tindakan nyata yang udah dilakukan, salah satunya mengunjungi korban kekerasan di Makassar. Pagi 25 September 2018, kak Lia memutuskan untuk terbang ke Makassar buat memeluk langsung tiga kakak beradik yang menjadi korban penganiayaan ibu angkatnya itu. Kisah yang viral beberapa waktu belakangan ini emang buat siapa aja yang baca meneteskan airmata. Sumpah, pas gue baca kayak lagi baca kisah sinetron!! Mrembes miliiiiiii, Shaaayyyy!!! 😭😭😭

Instagram: @cornelovers

Oh iya, sebelum gue bahas lebih lanjut kisah di Makassar, FYI kak Lia udah konsen masalah anak sejak tahun 2010. Dimana kak Lia menjenguk seorang bayi (T) berusia 5 bulan yang menjadi korban kekerasan ibu kandungnya sendiri. ((((IBU KANDUNG)))!!! Bisa gak lu bayangin itu bayi yang makan aja belum, udah dianiaya ibu yang ngelahirin dia? Damn!!!
Dan setau gue sih melindungi anak-anak juga-lah yang menjadi salah satu alasan kak Lia akhirnya pada 2014 mengambil jurusan Hukum di UKI. "Hak Perlindungan Anak di Zona Perang (Hukum Humaniter)" dipilih sebagai judul skripsi yang membawa kak Lia berubah menjadi Cornelia Agatha Dahlia, S.H. Nilainya "A" looooohhhh!!!! Cieeee💃💃💃

Twitter: @Cornel_OnStage

Kembali ke laptop....

Kak Lia, yang hari itu disambut langsung oleh Ibu Tenri Palalo sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Makassar, memeluk secara bergantian anak-anak yang masih dibawah 10 tahun tersebut. Jelas ada rasa sesak saat mengingat apa saja yang sudah dilewati ketiga anak manis tersebut. Beberapa bantuan juga diserahkan antara lain mainan, pakaian serta uang untuk memenuhi kebutuhan dasar sang anak. (www.sulselsatu.com)

Kedatangan kak Lia juga untuk mempelajari bagaimana alur kasus ini karena kak Lia berniat akan mengikuti persidangan tentang kasus penganiayaan ini. Banyak hal yang tentunya dapat dipelajari mengingat banyak mimpi juga yang ingin diwujudkan. Bagi kak Lia, setiap anak berhak memiliki masa kecil yang indah dan masa depan yang cerah.

Twitter: @Cornel_OnStage

Dalam UU, Kekerasan adalah setiap perbuatan terhadap Anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara hukum. Dikutip dari tweet kak Lia tanggal 20 September 2018, Eksploitasi seksual terhadap anak sering terjadi, trendnya saat ini para pelaku menggunakan tekhnologi. Tingkat kekerasan dan penelantaran anak (juga) sangat tinggi, masih banyak anak-anak yang belum mendapatkan perlindungan secara utuh.

Menurut UU, Hak Anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh Orang Tua, Keluarga, masyarakat, negara, pemerintah, dan pemerintah daerah. Setiap anak berhak atas penghidupan yang layak baik secara fisik maupun psikis. Sebagai masyarakat yang baik, jelas kita tidak bisa hanya berpangku tangan atas apa yang terjadi. Jangan pernah merasa ini masalah rumah tangga orang lain, masalah hidup orang lain. Hak setiap anak untuk mendapat perlindungan dari siapapun.




Tentunya masih banyak banget yang harus dilakukan dan dibenahi untuk memberikan perlindungan yang kokoh bagi setiap anak. Kak Lia juga berpesan pentingnya kesadaran pada masyarakat tentang pencegahan kekerasan terhadap anak. (wartasulsel.net) Saat ini, kak Lia juga bekerja sama dengan ECPAT Indonesia untuk melakukan campaign dalam membangun kesadaran masyarakat agar lebih waspada terhadap eksploitasi seksual online. (twitter @Cornel_OnStage)

So, buat kalian yang mengaku mencintai kak Lia, gue harap kita semua bisa menjadi pionir-pionir yang membantu kak Lia untuk menyebarkan lebih banyak lagi cinta, menjadi pendukung setiap penyebaran cinta yang dilakukan kak Lia. 💪💪💪

"Stop kekerasan dimulai dari diri kita sendiri!!"- Flora CorneLovers

Sampai Jumpa di cinta selanjutnya... Laff #CorneLovers 😘😘

"They need love.... It is important to provide children with proof that there are still good people in this word" - Cornelia Agatha 
"Not all of us can do great things. But we can do small things with great love" - Mother Teresa

Minggu, 23 September 2018

Cornelia Agatha X CorneLovers

Cornelia Agatha, sebuah nama yang beberapa waktu ini lekat dalam hidup gue, dekat dalam dunia gue. Memberi warna akan sosoknya yang begitu ramah dan murah senyum.  Idola yang gak pernah lelah menghadapi permintaan fans. Artis yang justru memikirkan hati setiap fansnya. Kak Lia, begitu biasanya kita semua menyapanya. Seorang idola yang mampu menjadikan fans sebagai sahabat.
Gimana? Udah cukup serius untuk pembukaan? 😄No!! Gue gak bakalan nulis tentang filmografi apalagi biografi, pengetahuan gue tentang kakak cantik satu ini masih terlalu cetek untuk itu semua. Dari Non Sarah dalam SDAS, Ratih dalam AIP sampe Regi dalam Detik Terakhir bahkan sekian banyak karakter lain yang Kak Lia mainkan baik itu dilayar kaca ataupun teater, mungkin sosok Non Sarah-lah yang paling melekat dalam ingatan gue. Thankiiieess R**I!!!!😄

Sedikit cerita, pertama kali gue follow kak Lia di twitter gara-gara beliau suka upload hasil masakannya sekitar tahun 2013 (?). Sebagai penikmat makanan dan anak kost, tentu melihat makanan lezat seperti itu mampu menggugah selera untuk kenyang. (sedih banget kayaknya hidup gue dulu!😢) Sosok yang ramah langsung menyambut saat pertama kali gue mention kak Lia. Seneng? Pastilah!!! WAGELASEEEEHHH dibales artiiiiisss!!!💃💃💃


Kini, tak pernah ada yang berubah dari sang perempuan panggung. Sosoknya tetap ramah dan selalu menjadi magnet tersendiri. Orang yang selalu ingin membahagiakan semua orang disekitarnya. Orang yang selalu senyum dalam keadaan se-crowded apapun. Kak Lia akan selalu meladeni setiap permintaan foto selama dia mampu. FYI, Kak Lia adalah orang yang selalu terakhir keluar setiap M&G so klo mau foto sih sebenernya gampang banget ya!

Di twitter, kak Lia selalu berusaha untuk membalas semua tweet yang masuk dalam tab mentionnya. Walau pasti gak mungkin semuannya, tapi gue yakin kak Lia selalu membaca apapun notifikasi yang ada. Ya keriting kalee tuh jari balesin semua mention elu pada yang kadang gak ada ujungnya itu. Tenang, tulisan terakhir itu termasuk buat gue juga kok. So jangan baper ya klo gak dibales gue, eh salah, dibales kak Lia! 😆

Setelah beberapa kali ketemu bahkan duduk berhadapan, kak Lia ternyata termasuk orang yang suka ngebanyol, apa adanya dan mudah inget akan orang lain. Kak Lia yang selalu rame menjadi salah satu alesan gue suka banget sama dia. Kak Lia selalu melihat orang dengan sama pandang tanpa pengecualian apapun. Dan satu lagi, Kak Lia selalu menghargai apapun yang diberikan dan dilakukan oleh fansnya. Sifat yang sangat jarang gue temuin di artis manapun. Salut banget sama mama twins!!😘

Pernah saat di salah satu mall di Tanggerang tiba-tiba kak Lia inget kejadian masa kecil dia bersama sepupunya yang buat kita langsung ngakak parah. Saat kalian liat kak Lia ketawa, hilang sudah semua gambaran non Sarah. Buat gue, non Sarah masih terlalu jaim!! HAHAHAHAHAHA





Banyak hal yang sebenernya mau gue ceritain disini, tapi ntar mungkin saat gue bikin lebih khusus. 

Dari kak Lia, gue menemukan mereka. Ibu, Emak, Mpok, Kakak, Sahabat, dan banyak hal yang bisa mereka gambarkan dalam hidup gue 3 bulan terakhir. Rasanya bahagia dan seneng banget bisa kenal sama mereka.

❤CORNELOVERS❤



Sebuah kisah klasik yang bertumpu pada cinta dan kasih sayang pada kak Lia. Sebuah perjalanan yang gue harapkan akan selalu panjang dan menyenangkan. Warna-warni kehidupan yang sungguh gue nikmatin kini. Beraneka latar belakang, sifat dan kebiasaan mampu menjadi satu oleh tujuan mendukung kak Lia.

Banyak banget pembelajaran yang gue dapet dari mereka. Mereka bukan sekedar bersenang-senang tapi juga saling membantu dan menerima apapun itu. Dengan cinta yang bermula disebarkan oleh kak Lia, CorneLovers selalu berharap bisa menyebarkannya lebih luas lagi.

Gue bersyukur bisa mengenal mereka semua. Setiap malam eh bukan deh sepanjang hari, hidup gue diwarnai banyolan mereka yang gak pernah nyambung itu. Moodbooster!!!!

Dari mereka juga gue bisa dapet banyak banget pengalaman yang mungkin klo gue sendiri gak akan bisa gue lakuin. Dari mereka banyak banget tawa receh yang keluar namun membahagiakan. Dari mereka banyak banget perhatian kecil yang sesungguhnya berarti banget buat gue. Mungkin akan tiba saatnya suatu hari nanti mereka alesan gue atas apa yang gue pilih.

Duuuuhhh mulai serius lagi kan gue. hehehehehe


Gue bukan tipe orang yang bisa bilang sesuatu dengan manis atau mengungkapkan kata yang mellow. Tapi beneran deh, gue sayang banget sama kalian. Terima kasih atas semuanya yang bener-bener bisa bikin gue lebih kuat lagi. Laaaffffff!!!!😘

"Kenangan terindah dalam kehidupan adalah persahabatan." - Cornelia Agatha

Sorry, ternyata setelah sekian lama gak nulis, menulis kembali membuat kita mikir berat sampe keringetan.. See you 😘

NB: Mungkin nanti gue bakalan buat gambaran siapa aja yang ada di CorneLovers, so kalian kira-kira mau kenalan sama siapa? 😂

Senin, 02 November 2015

KISAH ROMLAH RAIHAN (Tukang Bubur Naik Haji) part 15


          Sudah seminggu Romlah keluar dari rumah sakit dan seminggu itu pula Romlah merasa hidup dalam kekangan. Raihan berubah menjadi over protektif, semua dilayani oleh Raihan. Romlah dilarang melakukan apapun, hidup bagai tuan putri membuat Romlah merasa jenuh.

                                 ***

         Raihan yang baru keluar dari kamar mandi dibuat terkejut oleh Romlah yang terlihat sedang merias diri.

“Kamu mau kemana, sayang?” Raihan bertanya sambil mendekat.

“Aku mau ke kantor” Romlah berbalik menghadap Raihan.

“Loh, kan udah aku bilang kalo kamu gak boleh kerja dulu.”

“Tapi aku bosen.” Romlah memelas.

“Kalo kandungan kamu udah kuat, kamu boleh ngelakuin apapun sesuka kamu. Tapi, please, sekarang kamu turutin aku ya!” Raihan mencoba memberi pengertian kepada Romlah. Romlah yang masih terduduk memeluk pinggang Raihan.

“Aku bukan tahanan kan, bang? Aku bosen dirumah terus. Kamu aja pergi kerja mulu. Aku kesepian, sayang!” Romlah mulai terisak.

“Sayang, aku ngelakuin ini demi anak kita. Demi kamu juga. Aku gak mau kamu sakit.” Raihan mengelus rambut Romlah perlahan. Romlah hanya mengangguk pelan sambil melepaskan pelukannya.

“Yaudah, aku ganti baju terus siapin sarapan buat kamu ya!” Romlah meninggalkan Raihan yang tersenyum simpul.

                                      ***            

      Romlah terlihat sibuk menata meja makan untuk sarapan. Irene dan ZeeZee keluar kamar sambil sesekali bercanda. Tawa renyah mereka terdengar diseluruh bagian rumah.

"Mimi!” ZeeZee berlari sambil mencium Romlah diikuti Irene.

“Mimi mukanya bete gitu. Kenapa?” Irene memandang wajah Romlah lebih dekat.

“Gakpapa kok! Yuk, kita sarapan! Nanti kalian terlambat loh!” Romlah menaruh roti diatas piring kedua putrinya.

“Om Oji sama tante Naf mana, mi?” ZeeZee melihat sekeliling yang tampak sepi.

“Om Oji sama Tante Naf kan nginep di rumah kakek.”

“Kalo papa?” Irene memandang kamar Raihan yang masih tertutup rapat.

“Bentar lagi juga keluar.” Romlah memandang sekilas ke kamar lalu melanjutkan aktifitasnya.            

   Terdengar pintu kamar terbuka, Romlah memilih cuek sambil terus mengolesi roti untuk sarapannya.

“Loh kok, papa pake baju santai? Emang gak ke kantor?” ZeeZee memandang Raihan yang memasang senyum manis.            

        Romlah yang mendengar pertanyaan ZeeZee seketika melihat kearah Raihan.

“Loh, kamu gak ke kantor, sayang?”

“Aku mau nemenin istri aku tercinta hari ini. Katanya dia kesepian.” Raihan memeluk Romlah sambil mencium rambutnya. Romlah tersipu malu atas perlakuan Raihan ditambah pandangan bahagia ZeeZee dan Irene.

“Ciyee papa sok romatis!” Ledek ZeeZee

“Ciyee.. Ciyee….” Timpal Irere.            

Romlah dan Raihan tersipu malu.

                                  ***            

      Raihan membereskan beberapa pekerjaan yang harus segera ia kembalikan ke sekretarisnya. Keluar dari ruang kerjanya, Raihan tak melihat Romlah yang tadi tengah membereskan meja makan. Raihan masuk ke kamar untuk memastikan keberadaan Romlah. Dilihatnya Romlah sedang tertidur. Raihan mendekat lalu duduk dipinggir tempat tidur.

”Katanya mau ditemenin, kok malah tidur?” Raihan mengelus kepala Romlah. Romlah hanya membuka mata sedikit tanpa menggerakan badan.

“Aku lemes, bang!”

“Kamu gak kenapa-kenapa kan? Kita ke rumah sakit sekarang, ya?” Raihan spontan panic sambil memegang kening Romlah.

“Bang, kamu lebay deh. Aku gakpapa kok. Cuma lemes dikit doang.” Ucap Romlah lemah.

“Itu kamu ngomong aja lemes banget. Kita ke rumah sakit aja ya sekarang,”

“Bang, aku baik-baik aja. Kamu percaya ya sama aku. Aku Cuma butuh istirahat sebentar aja kok.” Romlah bangkit sambil memegang tangan Raihan.

“Kamu yakin, sayang?” Raihan kembali tenang. Dielusnya wajah Romlah perlahan, Romlah tersenyum.            

        Romlah menjatuhkan kepada dalam pangkuan Raihan. Raihan mengelus rambut Romlah perlahan sedangkan Romlah memejamkan matanya kembali.

“Aku kangen dimanja kamu.” Romlah menghadapkan wajah ke hadapan Raihan.

“Kamu jangan sibuk terus dong!” Sifat manja Romlah kembali timbul.

“Ini kan udah aku temenin.” Raihan tetap mengelus rambut Romlah.

“Aku maunya setiap hari.”

“Kalo setiap hari aku di rumah, yang ngurus perusahaan aku siapa?”

“Ya, kan ada manager yang bisa ngatur semua.”

“Semuakan harus tetep dalam pengawasan aku, sayang. Lagian kamu kok manja banget sih? Kan kamu tau kondisinya, bu direktur.” Raihan menjentikan hidung Romlah perlahan. Romlah memegang hidungya sambil tersenyum.

“Iya deh. Yang penting hari ini kamu punya aku dan aku gak mau ada yang ganggu kita.” Romlah memeluk pinggang Raihan sambil tetap tiduran.

“Kata siapa gak akan ada yang ganggu kita?” Romlah mengangkat kepalanya mendengar pertanyaan Raihan.

“Iiiihh kamu mau kemana lagi sih?” Romlah merajuk sambil membetulkan posisi duduknya. Romlah menyenderkan diri di tempat tidur sambil memajukan bibir. Raihan mendekatkan wajahnya ke perut Romlah.

“Dek, mimi kamu ngambek terus. Tapi tau gak kalo mimi ngambek, mimi makin cantik. Mimi gak tau kalo yang bakal gangguin kita itu, kamu. Lagian  siapa juga yang mau nemenin mimi. Papa kan gak kerja buat nemenin kamu, ya!” Raihan mengenadahkan kepalanya sambil tersenyum. Diciumnya perut Romlah sambil diusap perlahan.            

           Romlah tersenyum melihat tingkah Raihan. Rasa syukur jelas terlihat dari wajahnya.

“Dek, papa kamu jail. Tapi tau gak kalo jailnya papa itu yang buat mimi selalu kangen. Dek, bilangin papa kalo mimi kangen banget. Bilangin juga kalo papa jangan kerja terus. Papa harus sering-sering nemenin kita.” Romlah tersenyum memandang Raihan. Raihan tersenyum lalu mencium kening Romlah.

“Aku akan ngelakuin apapun untuk kebahagian kamu.” Romlah meletakan kepalanya di dada Raihan.

“Aku gak butuh apapun. Aku Cuma mau kamu tetep disamping aku. Anak-anak kita bahagia dan akhirnya kita menua bersama.”            

 Tok.. Tok.. Tok..

      Suara ketokan pintu mengganggu keasyikan mereka.

“Siapa sih? Ganggu aja!” Romlah memperbaiki posisinya sambil bersiap membuka pintu.

“Udah biar aku aja yang buka.” Raihan bangkit menuju pintu. Setelah dibuka, ternyata Wati telah berdiri sambil memegang sapu dan kemoceng.

“Maaf pak Raihan, diluar ada pak Kardun.”

“Kardun? Untuk apa dia kesini?” Raihan menunjukan ketidaksukaannya.

“Ngapain sih dia kesini?” Romlah telah berdiri dibelakang Raihan.

“Lagian lo juga, Wat. Ngapain lo bilang ke kita sih kalo dia dateng? Kenapa gak langsung lo usir aja?” Romlah meninggikan suaranya.

“Sayang, kamu gak boleh gitu. Inget kamu lagi hamil.”

“Amit-amit. Amit-amit.” Romlah mengelus perutnya.

“Yaudah, ngapain tu orang kesini?”

“Katanya pak Kardun mau ngomong ama bos.” Romlah memandang Raihan yang mengangguk sebagai tanda bahwa dia setuju untuk menemui Kardun.

“Yaudah, sayang, kita temuin aja dia. Kali aja penting.”            

        Raihan menggandeng tangan Romlah menuju teras rumah. Sesampainya di teras, Kardun hanya memandang Romlah dan Raihan bergantian. Romlah semakin mendekatkan posisi berdirinya dengan Raihan.

‘Si bos mau manas-manasin gw kali ya! Dikira gw bakalan cemburu. Lagian ini si loahan ngapain lagi ada di rumah? Bukannya dia harusnya kerja. Ganggu gw aja! Gw kan mau ngobrol berduaan ama bos Romlah. Si Romlah lagi hamil main cantik ya!’ Kardun asyik bermain dengan pikirannya sambil senyam-senyum memandang Romlah.

“Dun, ngapain sih lo liatin gw kayak gitu?” Romlah risih dengan tingkah Kardun.

“Sayang, kamu tenang ya!” Raihan mengelus tangan Romlah sambil tersenyum.

“Maaf pak Kardun, ada keperluan apa kesini?”

“Mau tau aja lo. Lagian gw kesini mau ketemu mimi Romlah, bukan lo!”

“Bos Romlah..” Romlah mendekati Kardun sambil memegang dasinya.

“Bos Romlaah.”

“Kurang nganga”

“Bos Romlaaah.”

“Lebih nganga.”

“Bos Romlaaaah.”

“Jadinya..”

“Bos Romlaaaaaaahhhhh..”

“Cakep!” Romlah melepaskan dasi Kardun kembali ke samping Raihan.

“Raihan ini suami gw. Jadi wajar aja kalo dia mau tau apa urusan lo dateng kesini.”

“Sayang..” Raihan memandang romlah yang mulai emosi.

“Amit-amit. Amit-amit.” Romlah spontan mengelus perutnya. 

“Yaelah bos gak usah segitunya kali. Lagian juga gakpapa anaknya mirip dadun. Kan dadun pria ganteng se-asia tenggara. Daripada mirip si loahan yang gak jelas ini.”

“Raihan. Nama suami gw Raihan. Udah ya daripada gw makin emosi mending sekarang cepetan lo mau ngapain kesini?”

“Si Ririn ama adeknya belum bayaran sekolah, bos”

“Trus hubungannya ama gw apa?”

“Jadi dadun mau ngelamar kerja lagi jadi supir bos?” Romlah dan Raihan saling pandang mendengar perkataan Kardun.            

Akankah Romlah dan Raihan menerima Kardun kembali? Stay tune.. *kecupbasah

Kamis, 16 Juli 2015

Pertama Bertemu


Hari itu tanggal 11 April 2015, sabtu yang lumayan panas buat bergerilya ditengah kota Jakarta. Gw dan Melina janjian buat ketemuan. Cuma kita berdua karena si Nuru gak bisa ikut sibuk ngantor. Gak ada niat lain selain sekedar mengila bersama.
Pagi menjelang gw udah berangkat dari rumah ke stasiun kereta diantar bokap tercinta. Ditengah kantuk yang masih menggelayut gara2 nyampe rumah malem membuat gw tertidur di kereta. Entah feeling atau apa pas sampai di stasiun cawang gw kebangun. Masih sempoyongam gw keluar stasiun meyelusuri rel lalu naik tangga menuju jalan raya. Belum juga naik kopaja, Melina udah nelpon klo dia udah nyampe Blok M. Eh buset cepet amat ni anak. Padahal katanya jauh. Mungkin dia terbang. Alhasil gw boong bilang udah deket lagi padahal masih jauh.. hehehhe maap ya, mel.
Sepanjang jalan, Melina terus nanyain gw dimana dan gw terus boong. Bukan apa, gw juga gak tau gw ada dimana.. hihihi
Waktu itu dia cuma bilang dia ada di pintu melati 3 di rumah makan. Setelah sampai disana gw pikir dia lagi makan eh gak taunya cuma numpang duduk.
Disana dia gak sendiri, bertiga dengan teman2 tercintanya yang gw sapa dengan SKSD. Pertama yang gw perhatiin adalah ketiga anak SMK itu menggunakan baju putih, celana hitam. Feeling gw mereka mau ngelamar parttime di SG.
Seperti biasa gw dan Melina ngomongin Romlah mulai dari yang udah sering dibahas sampe yang baru dibahas, sekalian nemenin dua temen Melina makan ayam plus kentang.
Setelah kedua gadis itu kenyang, gw rasa mereka dikenyang2in aja, kita jalan keluar Blok M buat naik Kopaja ke SG. Dengan sok taunya gw menjadi guide mereka.
Pas naik gw udah bilang ama keneknya buat diturunin di jln Wolter Mongonsidi, eh karena asik ngobrol gak ada yang nyadar klo ni kopaja kagak lewat Mongonsidi krn jalan itu satu arah. Untung ada mbak.mbak yang baik hati kasih tau kita harus turun dimana.
Alhasil ditengah panas jam 12 siang,  kami berempat harus jalan kaki tak tentu arah. Cuma tau klo ini jalan Wolter Mongonsidi, lalu dimanakah SuperGayo? Entahlah.
Tapi diantara kami ada yang bahagia. Dialah Hartati, salah satu temen Melina yang seneng gara2 banyak tempat berbau korea. Setidaknya dia cukup menghibur karena kehebohannya.
Setelah lama jalan kaki, terseok.seok kepanasan, klo ini lebay, kita akhirnya ngeliat plang Super Gayo. Ini kayak ngeliat danau ditengah padang pasir. Asiiiikkk
Ternyata perjuangan tak berhenti sampai disini. Ibaratnya kita mau bertamu kerumah temen eh yang dicari kagak ada. Udah sampe SG, dan SG belum buka. Jleeeebbbbbb...
Yaudahlah krn kelaparan kami makan dulu deh. Sambil nungguin makanan, temen2 Melina ngomporin buat ngehubungin teh Nova. Karena emang dr awal gak ada niat buat ganggu teh Nova. Iseng2 kita bbm dan sms teh Nova. Ya siapa tau dibalik semua ini ada hikmahnya. Udah kayak mamah dedeh aja 😝 Awalnya sih sok polos nanyain SG buka jam berapa padahal udah tau klo SG buka jam 5. Maaf ya teh Nov, abis bingung mau mulai dari mana.
Eehh pucuk dicinta ulampun tiba, teh Nova lagi standby call. Gw gak tau disini mesti sedih apa gak. Akhirnya kita komporin teh Nova buat standby call diSG aja. Teh Nova bilang "kenapa gak bilang mau kesana?" "Kenapa gak ke rumah aja?" dan lain sebagainya. Lupa. Gw cuma bisa bengong gak tau mau ngomong apa. Akhirnya setelah kesepakatan bersama kita sedikit memaksa, eh sedikit apa maksa banget ya kemaren?, teteh buat dateng ke SG.
Sebuah sms pun datang yang cukup buat kita lega "klo sampe jam 3 gak ada sms , aku kesana ya." Kurang lebih begitu deh smanya. Sedikit dapat bernafas kita nunggu.
Jam 3 pun hadir dan teteh sms klo dia berangkat ke SG. Senyumpun tersungging lebar dibibir kita berempat. Namun ternyata perjuangan masih harus kita lalui. TEH NOVA TERJEBAK MACET.. 😭😭😭😭😭
Disamping itu, Melina mulai berdrama untuk minta pulang. Sedangkan gw kebagian pusingnya aja. Dua yg lain minta tetep nunggu teteh, Melina minta pulang. Dan teteh minta maaf dan gak tau harus gimana. Klo gw???? Slow aja. Kan biasa jd penonton drama kayak gini. 😝😝😝
Jam 4, teteh belum juga sampe. "Mungkin td teteh berangkat dari kamar ke kamar mandi." "Trus dari pintu rumah ke pager." "Trus baru naik ke mobil." Dan kamipun mulai gila.
Gw mulai bolak.balik ke kamar mandi karena kedinginan. Mungkin klo di SG ke toilet bayar, duit gw udah abis cuma buat bayar toilet. Dari jam 1 ampe jam 5 teteh belum nyampe juga. Menjelang magrib pegawai SG ngomong bagaikan angin di puncak "tuh bu Nova udah dateng" dan dengan sok cool kita nunggu teh Nova masuk.
Udah pernah gw bilang dulu klo ketemu teh Nova pertama kali mau cium tangan dan yup gw lakuin itu. Kita berempat cium tangan teteh kayak baru ketemu guru ngaji. Setelah sedikit basa.basi topik pembicaraan pun mengalir begitu saja ke RomRei. Aaahh aku rindu ini.
Awalnya kita pada jaim mulai dari ngomong ampe duduk. Eh si teteh malah santai banget, yaudah kita juga mulai terlena dan suasanapun cair kayak ngobrol ama temen. Suka banget sama bagian ini. Suka banget sama gaya teh Nova. Suka banget ama Teh Nova. Hihihi
Dikarenakan drama dan akting yang tiada henti dari Melina kita mutusin pulang sekitar jam 7 mlm. Setelah pamit dan lagi.lagi cium tanga, kita pulang. Udah nyampe depan SG baru keinget buat minta video buat Nuru, wlo akhirnya tetep ngambek 3hari.
BAHAGIA BANGET
tapi ternyata perjuangan gw gak sampe disitu aja. Udah nyampe stasiun dengan selamat seorang diri, eh kereta gak jalan karena ada pohon yang tumbang. Jam stgh 9mlm gw masih di cawang dengan batre hp yang low.
Tapi dari semua perjuangan yang udah kita lewatin, setidaknya gw bahagia bisa ketemu Melina, Silvy, Hartati dan tentunya Bos Romlah tercinta, Teh Nova..
Gak bakal ngelupain ini deh. Makasih semuanya... sayang kalian semua..

Sabtu, 17 Mei 2014

Adegan Tamparan dan Perubahan-perubahan Menurut Gue (Romlah-Fahmi Tukang Bubur Naik Haji The Series)

             

             Udah lama juga ya gue gak bahas kisah ini. Ya jujur sih karena emang gue juga udah loncat-loncat ngikutinnya, bahkan mungkin lebih sering nonton di youtube. Oke gak usah curhat. Kali ini gue mau bahas kejadian yang sampai saat ini masih hangat dibicarakan para pencinta Romlah di FP TBNH, apalagi kalau bukan adegan TAMPARAN. 2 X Tamparan... Lumayan sakit tuh pasti. Tapi lebih sakit disini!!! *TunjukHati.

              

            Kalau gue boleh jujur, adegan KDRT udah gue tebak bakal terjadi. Gak mungkin penulis sekaliber Pak Imam Tantowi sengaja menitikberatkan pada KDRT saat pembuatan perjanjian pra-nikah kalau gak ada maksud dan kelanjutan cerita. Semua pasti akan selalu berkesinambungan selama tidak terjadi hal-hal diluar kemampuan Pak Imam seperti perpindahan pemain yang sempat terjadi pada mama Fahmi dan akhirnya disiasati dengan pergantian pemain.

            Kalau berbicara tentang ketidakcocokan antara karakter Fahmi dengan profesinya sebagai psikiater handal, gue gak bisa menguraikannya secara panjang lebar. Udah banyak presepsi kemungkinan alasan mengapa terjadi hal ini yang diungkapkan para pencinta Romlah di FP TBNH. Menurut gue semua yang diungkapkan masuk akal, tinggal kita tunggu saja kepastian langsung dari adegan mereka.

            Nah, kita masuk ke topik utamanya, TAMPARAN. Gue bakal mencoba menganalisis alasan kenapa tamparan itu bisa terjadi dari persepsi gue. Disini gue keluar dari masalah adanya penyakit atau kelainan psikis dari Fahmi. Gue cuma akan bahas dia sebagai laki-laki normal yang sedang dihadapkan pada “Kekurangan”nya sendiri. Maaf ya buat Pak Imam, teh Nova dan Om Fathir kalo tebakan saya salah.. Saya hanya sedang sok oke aja sih hari ini.. hehehehehe..

Kalau diliat dari adegan setelah tamparan terutama tamparan kedua, Fahmi dan Romlah sama-sama merasa berada di pihak yang paling benar. Gue emang Loversnya Romlah & Nova serta Hatersnya Fahmi, cuma Fahmi bukan Fathir. Tapi gue disini mencoba netral dan gak membela siapapun. Baik dari tamparan pertama maupun kedua, menurut gue pemicunya cuma 1, Emosi, baik itu di pihak Fahmi maupun Romlah.

Selama ini sebagian besar bahkan mungkin semua penonton TBNH menyalahkan Fahmi akan kejadian ini terutama kaum perempuan dan ibu. Ya siapa juga sih yang gak kesel dan marah sama pelaku KDRT. Apapun alasannya, jelas yang namanya udah nyakitin perempuan itu salah dan pengecut. Tapi disini gue gak mau bahas itu, gue mau bahas hal yang mungkin dilupakan oleh kaum perempuan yang katanya “korban”.

Disini Romlah adalah Korban KDRT, tanpa pernah dia sadari, dia adalah pemicu dari KDRT itu sendiri. Kalau kalian gak percaya coba perhatikan baik-baik adegan tamparan pertama dan kedua.

 

Pada adegan tamparan pertama, kalimat terakhir dari Romlah sebelum ditampar adalah “Kamu pikir kamu siapa bisa bentak-bentak aku kayak gini?”. Lelaki mana yang gak marah dalam keadaan emosi disambut sama emosi juga oleh sang istri. Menurut gue, dalam kondisi apapun, seorang istri gak berhak melakukan ini. Masih menurut gue, seharusnya Fahmipun tidak harus sampai menampar Romlah. Akhirnya penilaian gue untuk tamparan pertama, 50:50 artinya keduanya salah.

Pada adegan kedua, ini lebih parah. Menurut gue kelakuan Romlah disini kebangetan. Oke, dia marah sama Fahmi, tapi yang namanya istri harus tetep hormat sama suami. Ini jangankan cium tangan, nengok aja enggak. Cuma salam trus ngeloyor mau masuk kamar. Ini jelas salah besar. Padahal dia tau klo Fahmi itu dalam keadaan emosi karena sebelumnya sempat di telpon dan marah-marah.

Ditambah kalimat terakhir dari Romlah sebelum ditampar adalah “…. Justru harusnya kamu yang ngomong sama mama kamu bahwa yang mandul itu kamu.”. Bayangin!!!!!! Bayangin kalau kalian diposisi Fahmi apa yang bakal kalian lakuin?. Kalau gue mungkin bakal ngelakuin hal yang sama. Masalahnya Fahmi saat itu lagi bingung sama kekagetan mamanya karena tau keadaan dia. Ini bukannya nenangin malah ngajak ribut. Emang sih keadaan Romlah kayak gitu dipicu sama adegan sebelumnya dimana mereka memang sedang bertengkar masalah siapa yang akan membicarakan keadaan Fahmi, tapi menurut gue tetep aja Romlah salah.

 

Sebagai seorang istri dia gak berhak berteriak dan membentak suami. Gue gak tau maksud dan tujuan adegan ini. Adegan kayak gini seolah-olah menggambarkan kalau emansipasi wanita akhirnya disalahgunakan. Romlah yang wanita karier, sukses dan kaya raya seolah-olah bertindak sejajar dengan suami. Dia tak menyadari kodratnya sebagai istri yang harus tunduk didepan suami selama gak menyalahi perintah Allah SWT dan suami adalah imam yang harus diikuti.

Sebenernya gue juga kaget sama perubahan sifat Romlah yang satu ini. Beratus-ratus episode gue ngikutin kisah dia, gak pernah sekejappun gue ngebayangin dia bakal bertindak kasar kayak gini. Jelas ini jauh, sangat jauh, berbeda sama gambaran karakter Romlah selama ini, dari mulai bersuami kardun sampai pacaran sama Raihan. Gue berpikir apa ini bisa-bisaan Pak Imam aja merubah karakter Romlah menjadi terkesan kurang ajar agar ada alasan KDRT terjadi?? Ya gak mungkin kan klo Romlah lembut kayak pas pacaran ama Raihan trus Fahmi nampar dia?? Itu mah Fahminya Saiko…

Kalian inget adegan RomRei berantem saat Raihan tau kalau Romlah adalah mantan istri Kardun? Disitu Raihan marah besar.. Ada kalimat dalam adegan tersebut seperti “… Bagaimana itu bisa terjadi? Kamu nikah dengan Kardun? Kamu jatuh cinta dengan dia? Kamu kasian liat dia, kamu menikah dengan dia. Kamu jatuh cinta kan sama dia?” Raihan menitikberatkan pada Romlah yang jatuh cinta pada Kardun lalu menikahinya.

Sedangkan Romlah menekan namun dengan nada pelan hanya menjawab “… Ini semua gak seperti kamu bayangin. Jadi kamu punya pikiran setelah aku nikah dengan Kardun aku kotor?” Kenapa dia gak bilang “Kamu pikir kamu siapa bisa nuduh aku macem-macem dan nilai aku kayak gini?”? Ya emang harus gue akuin cara Raihan dan Fahmi berbeda 180%, namun klo emang Romlah digambarkan emosian kepada siapapun saat dia merasa harga dirinya terinjak seharusnya dia marah besar pada Raihan karena sudah menuduh macem-macem. Ini lebih masuk akal karena posisi Raihan saat itu hanya pacar sehingga Romlah berhak melakukan apapun termasuk membentak Raihan. Kenapa tidak dia lakukan? Kenapa malah ke Fahmi yang berstatus suami?

Cinta… Romlah cinta ke Raihan sedangkan ke Fahmi enggak… Mungkin ini akan menjadi jawaban sebagian besar orang yang tau kisah ini, tapi permasalahannya kini bukan disitu. Ada perbedaan karakter dalam diri Romlah. Kedua adegan itu sama-sama menyentuh sisi sensitif Romlah. Kalau memang Romlah merasa harga dirinya terinjak-injak saat Fahmi marah dia memberi uang ke Kardun, kenapa dia gak marah saat dituduh macam-macam sebagai mantan istri Kardun? Tentu ini lebih menghina dibandingkan permasalahan dengan Fahmi.

Selama ini Romlah hanya akan marah ataupun bernada tinggi saat berhadapan dengan Kardun, dengan pak H. Muhidin yang notabene musuhnya juga pun Romlah gak pernah bicara kasar ataupun tinggi. Dia lebih suka menyindir halus. Kenapa dengan Fahmi, suami sah, dia perlakukan seperti Kardun? Seperti yang gue pernah bilang di tulisan sebelumnya, RF seperti RK kedua. Perubahan karakter Romlah lah yang sesungguhnya lebih buat gue bertanya-tanya dibandingkan dengan perubahan sikap Fahmi.

Dan gue lebih suka cara berantem RomRei bila dibandingkan dengan RF. *tetep. Gak pake nada tinggi, gak pake narik urat, gak pake nafas tersenggal.senggal karena cape teriak-teriak, gak pake melotot.melototan, tapi kita tau keduanya sedang dalam posisi emosi. Lebih elegan untuk seorang pengusaha sukses dan berpendidikan seperti Romlah. Tatapan Raihan pas marah aja masih bikin luluh. Aaaahhh apalagi setiap akhir adegan mereka yang so sweet. Gue kangen itu. Oke mulai ngaco……

Apapun ceritanya, gue yakin masih banyak banget orang yang menantikan kelanjutan kisah ini. Seperti gue selalu bilang, kisah Romlah merupakan kisah paling berwarna dan berliku di TBNH. Lagian menurut gue, kisah Romlah yang paling enak diapa-apain. Paling gampang dibuat konflik tanpa terpaku sama satu hal, gak kayak yang lain. Mudah-mudahan hal ini buat Pak Imam gak selalu ngegantungin kisah ini.

Namun apapun yang terjadi gue tetep ROMLAHLOVERS dan FAHMIHATERS… HAHAHAHAHA *NepukDada *Batuk